Samarinda Gelisah, Ananda Emira Moeis Serukan Warga Bangkit: “Jangan Diam, Kita Jaga Kota Ini Bersama!”

Indcyber.com, SAMARINDA – Samarinda tak lagi setenang dulu. Dalam beberapa pekan terakhir, kota ini diusik oleh sejumlah kejadian mencemaskan, termasuk aksi penembakan yang menyita perhatian publik dan membuat rasa aman warga terguncang. Di tengah kegelisahan itu, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, angkat bicara dengan suara lantang—menyerukan perlawanan terhadap rasa takut dan kebisingan informasi palsu yang membanjiri masyarakat.

“Ini bukan saatnya diam. Kita harus bangkit. Kota ini rumah kita, dan kita semua punya tanggung jawab untuk menjaganya,” tegas Ananda dalam pernyataan penuh emosi kepada media, Kamis (8/5/2025).

Perempuan muda dari PDI Perjuangan itu tak sekadar mengapresiasi kinerja cepat aparat yang berhasil menangkap pelaku penembakan. Ia juga menyentil masyarakat yang mudah terombang-ambing oleh kabar-kabar tak berdasar yang menyebar liar di media sosial.

“Kinerja aparat luar biasa, cepat dan profesional. Tapi jika masyarakat masih percaya hoaks, maka ketakutan akan terus tumbuh—bukan karena kejadian, tapi karena ilusi,” katanya.

Ananda menyebutkan, kekuatan terbesar Samarinda bukanlah di tangan senjata atau seragam, tapi di hati dan keberanian rakyatnya. Ia menyerukan kepada warga untuk menjadi mata, telinga, dan suara bagi lingkungan sekitarnya.

“Laporkan yang mencurigakan. Jangan tunggu ada korban baru. Keamanan lahir dari kewaspadaan, bukan dari pengabaian,” ucapnya penuh tekanan.

Ia juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan terhadap sumber informasi resmi. “Kalau bukan dari kepolisian atau lembaga pemerintah, pertanyakan kebenarannya. Jangan menjadi bagian dari penyebar kepanikan,” tambahnya.

Kata-katanya bukan sekadar seruan politis. Ia bicara atas nama kekhawatiran warga, atas nama para ibu yang takut anaknya pulang larut, atas nama pedagang kecil yang khawatir tokonya disatroni, dan atas nama generasi muda yang ingin tumbuh di kota yang aman.

“Ini Samarinda kita. Jangan biarkan rasa takut menguasai jalan-jalan yang dulu kita lewati dengan damai. Kita bisa, asal bergerak bersama,” tandasnya.

Di balik pernyataan itu, gema harapan kembali menyala. Bahwa meski gelisah, Samarinda belum menyerah. Dan lewat suara Ananda Emira Moeis, warga diingatkan bahwa keamanan bukanlah milik satu institusi—melainkan janji bersama, untuk tidak pernah membiarkan ketakutan menang.

Reporter: Fathur | Editor : Awang | ADV

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *