Fuad Fakhruddin, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Terpilih Periode 2024 – 2029. Foto : Indra/indcyber.com
INDCYBER.COM, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur periode 2024-2029, Fuad Fakhruddin, baru-baru ini menyampaikan pandangannya terkait dua isu penting yang berdampak langsung pada masyarakat.
Pertama, beliau menyoroti regulasi di bidang pendidikan yang menurutnya dapat mengganggu proses pembelajaran siswa.
Kedua, masalah lalu lintas truk besar di Jalan Ir. Sutami yang dinilai rawan kecelakaan dan merusak infrastruktur jalan di wilayah perkotaan.
Fuad, yang memiliki latar belakang pendidikan, menilai bahwa kebijakan Kementerian Kebudayaan yang melarang kepala sekolah untuk mengajar justru memiliki dampak negatif.
Ia mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut membuat hubungan emosional antara kepala sekolah dan siswa menjadi renggang.
“Ketika murid bertemu kepala sekolah di tempat umum seperti pasar atau masjid, mereka sering kali tidak saling mengenal,” ungkap Fuad.
Menurutnya, perubahan ini merusak esensi pendidikan yang seharusnya melibatkan interaksi langsung untuk mendukung kecerdasan dan karakter anak.
“Seharusnya pendidikan bertujuan mencerdaskan bangsa dengan tetap mempertimbangkan hubungan baik antara pendidik dan siswa. Kebijakan semacam ini harus dikaji ulang agar tidak menimbulkan dampak buruk pada mental generasi muda kita,” tambahnya.
Tidak hanya mengenai regulasi pendidikan, Fuad juga menyoroti permasalahan lalu lintas di Jalan Ir. Sutami, pergudangan.
Ia mengkritisi keberadaan truk-truk besar yang sering kali parkir sembarangan dan menyebabkan kerusakan jalan, yang juga berisiko menimbulkan kecelakaan. Rencana pemindahan pelabuhan ke lokasi baru oleh pemerintah kota menurutnya adalah langkah tepat yang diharapkan dapat mengurangi kepadatan truk di dalam kota.
“Jika pergudangan dipindahkan bersamaan dengan pelabuhan, truk-truk besar tidak akan lagi perlu masuk ke dalam kota, sehingga risiko kecelakaan dan polusi bisa berkurang,” kata Fuad pada saat di wawancarai beberapa awak media di acara Debat Publik Kedua di Hotel Mercure, Samarinda, Sabtu, 09/11/2024.
Ia juga mengingatkan bahwa seringnya truk besar melintas di kawasan perkotaan juga mengganggu pengguna jalan lainnya, termasuk pengendara roda dua.
Menurut Fuad, ini bukan hanya masalah kemacetan tetapi juga masalah keselamatan masyarakat.
“Sebagai kepala keluarga, kita khawatir dengan anak-anak yang menggunakan motor dan harus berbagi jalan dengan truk besar. Mudah-mudahan ini bisa menjadi prioritas Pak Wali Kota terpilih nanti untuk segera ditindaklanjuti,” harapnya.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya sering dimintai masukan oleh warga terkait masalah kontainer dan truk besar di jalan perkotaan, yang dianggap sudah lama menjadi keresahan masyarakat.
Fuad berharap agar pemerintah daerah dapat segera merealisasikan rencana pemindahan tersebut agar masyarakat dapat merasakan peningkatan kualitas hidup di kawasan perkotaan yang lebih nyaman dan aman.
Dengan berbagai isu yang diangkat oleh Fuad, masyarakat menaruh harapan besar kepada DPRD dan pemerintah kota untuk menciptakan solusi yang nyata. #
Reporter : Indra | Editor : Fathur | ADV