Samarinda, indcyber.com – Provinsi Kalimantan Timur terus memantapkan diri sebagai daerah perintis dalam inovasi berbasis ilmu pengetahuan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Lembaga yang dipimpin oleh Fitriansyah ini berkomitmen menjadikan riset dan inovasi sebagai pilar utama dalam pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Transformasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) menjadi BRIDA bukan sekadar perubahan nama, tetapi juga membawa paradigma baru dalam pendekatan pembangunan.
“Dengan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan, kami tidak hanya merumuskan kebijakan, tetapi memastikan implementasinya didasarkan pada bukti yang kuat,” ujar Fitriansyah dalam Konferensi Pers di Ruang WIEK, Kantor Diskominfo Kaltim, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Jumat (20/12/2024).
Efisiensi Struktural dan Inovasi Digital
BRIDA mengadopsi struktur organisasi yang lebih ramping dan fungsional, memungkinkan koordinasi lintas sektor yang lebih efisien. Salah satu terobosan besar adalah peluncuran Innovation-Based Information System (IBIS), platform digital yang mengintegrasikan data riset dan inovasi. IBIS menjadi penghubung antara pemerintah daerah, akademisi, dan komunitas internasional untuk berbagi informasi dan hasil penelitian.
“Inovasi ini adalah langkah awal dalam menciptakan ekosistem riset yang inklusif dan terintegrasi,” tambah Fitriansyah.
Jaringan Kolaborasi Internasional
BRIDA menonjol dalam kemampuannya membangun kolaborasi global dengan institusi ternama, seperti Utrecht University (Belanda), Adelaide University (Australia), dan Mokpo National University (Korea Selatan).
“Kami percaya bahwa kolaborasi internasional adalah kunci untuk mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Kalimantan Timur,” tegas Fitriansyah.
Selain kemitraan internasional, BRIDA juga menggandeng perguruan tinggi lokal seperti Universitas Mulawarman, memberikan peluang bagi dosen dan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam riset yang relevan dengan kebutuhan daerah.
Prestasi yang Membanggakan
Langkah strategis BRIDA mulai menunjukkan hasil. Tahun ini, BRIDA meraih penghargaan tata kelola SDM IPTEK terbaik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Selain itu, Kalimantan Timur mencatatkan indeks inovasi tertinggi di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
“Penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan bukti bahwa Kalimantan Timur mampu bersaing di tingkat nasional dan regional,” kata Fitriansyah.
Menanamkan Budaya Riset Sejak Dini
BRIDA juga berencana memperluas akses riset kepada masyarakat, termasuk generasi muda. Salah satu program unggulan adalah melibatkan siswa sekolah menengah dalam kegiatan penelitian.
“Kami ingin membangun generasi muda yang tumbuh dengan budaya riset dan inovasi. Ini adalah investasi untuk masa depan Kalimantan Timur,” jelas Fitriansyah.
Visi Besar untuk Masa Depan
Dengan fokus pada pembangunan berbasis ilmu pengetahuan, BRIDA bercita-cita menjadikan Kalimantan Timur tidak hanya sebagai pusat ekonomi baru, tetapi juga sebagai episentrum ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
“Langkah ini adalah model bagi daerah lain. Kami ingin membuktikan bahwa riset dan inovasi dapat menjadi motor penggerak utama pembangunan berkelanjutan,” tutup Fitriansyah.
BRIDA Kalimantan Timur menjadi bukti nyata bahwa integrasi riset dan inovasi adalah kunci dalam menciptakan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia.#
Reporter: Indra | Editor: Fathur