Indcyber.com, SAMARINDA – Insiden tertabraknya Jembatan Mahakam I kembali menjadi sorotan serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur. Menyikapi kejadian tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menegaskan bahwa pihaknya akan membahas persoalan ini secara komprehensif dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dijadwalkan berlangsung pada Senin malam (28/4/2025).
Pernyataan itu disampaikan Sapto kepada wartawan usai menerima kunjungan kerja rombongan DPRD Kabupaten Sukabumi di Gedung E Kantor DPRD Kaltim. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah wartawan mempertanyakan sikap DPRD terhadap insiden yang berulang kali terjadi di jembatan penghubung utama Kota Samarinda tersebut.
“Rapat malam ini akan membahas dari sisi aset daerah, potensi dampaknya terhadap perekonomian, dan langkah konkret terkait ganti rugi atas kerusakan,” ujar Sapto.
Selain fokus pada aspek keamanan, DPRD juga mendorong optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pemanfaatan kewenangan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD) Nomor 1 Tahun 2023.
Menurut Sapto, Provinsi Kaltim harus memaksimalkan potensi wilayah, termasuk pengelolaan alur sungai dan laut hingga 12 mil dari garis pantai. “Zona-zona jasa seperti pelabuhan, tambatan perahu, hingga fasilitas parkir harus dikembangkan menjadi sumber PAD baru. Ini bagian dari upaya bersama antara eksekutif dan legislatif,” paparnya.
Terkait insiden Jembatan Mahakam I, Sapto menyebut bahwa DPRD telah mengundang seluruh pihak yang terlibat, termasuk perusahaan pelaku insiden baik yang lama maupun baru. Ia menilai kecelakaan serupa seharusnya bisa diantisipasi sejak awal.
DPRD saat ini juga menunggu hasil kajian teknis dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) untuk memastikan kelayakan struktur jembatan. “Jika hasil kajian menyatakan jembatan tidak layak dilalui kendaraan berat, maka akses tersebut akan kami rekomendasikan untuk ditutup sementara hingga situasi dinyatakan aman,” pungkasnya.
Reporter: Fathur | Editor : Awang | ADV