Indcyber.com, Samarinda – Suasana di Kantor Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, Rabu siang (21/8), tampak sedikit berbeda. Ketua DPW Lembaga Pemberantasan Korupsi (LPK) Kaltim, Sutikno, datang bersama Ketua DPD Lembaga Aliansi Indonesia Komando Garuda Sakti (KGS) Kaltim, Suryadi Nata, serta staf intelijen Rusdi Azwar Iman.
Kedatangan mereka bertujuan untuk bertemu Kepala Adpidsus Tindak Pidana Khusus, yang diwakili Darto, guna menanyakan perkembangan laporan dugaan korupsi pada proyek pembangunan pabrik rumput laut di Muara Badak.
Dalam pertemuan itu, Darto menjelaskan bahwa laporan sudah diproses di tingkat penyidik dan saat ini sedang didalami. Ia menyebut, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil beberapa orang yang diduga terlibat, serta turun langsung ke lokasi proyek untuk mengecek kondisi bangunan.
“Perkembangan laporan akan kami sampaikan melalui WhatsApp. Kalau ada data tambahan, silakan diserahkan agar berkas lebih lengkap,” terang Darto.
Menariknya, Kepala Adpidsus Haedar juga sempat menyapa rombongan. Ia mengapresiasi langkah DPW LPK Kaltim yang melaporkan dugaan korupsi tersebut.
“Wilayah Kaltim ini luas, dan kami butuh dukungan. Saya senang ada masyarakat yang aktif melaporkan hal-hal seperti ini,” ucap Haedar sambil berbincang santai.
Sutikno sendiri berharap kasus ini segera ditindaklanjuti, terutama karena ada rencana proyek baru di lingkungan pabrik rumput laut dalam waktu dekat.
Sementara itu, Ketua DPD LAI KGS Kaltim, Suryadi Nata, menegaskan pihaknya akan mengawal kasus ini sampai benar-benar masuk ke persidangan.
“saya menduga ada praktik korupsi berjamaah. Jadi, kami akan kawal sampai tuntas di meja hijau,” katanya.
Pertemuan santai namun serius ini menjadi penegasan bahwa masyarakat dan lembaga pengawas akan terus ikut berperan aktif dalam mengawasi pembangunan, agar manfaat proyek benar-benar dirasakan masyarakat, bukan justru jadi bancakan korupsi.(st)
