Indcyber.com, Sendawar – Bupati Kutai Barat FX Yapan mengelontorkan Anggaran lebih dari lima miliar rupiah untuk membantu masyarakat membangunkan rumah layak huni (RLH). Penyediaan RLH tidak hanya mengurangi angka kemiskinan, tetapi juga memberikan harapan dan masa depan lebih baik bagi ratusan keluarga.
“Kami ingin memastikan setiap keluarga di Kutai Barat memiliki rumah yang aman dan nyaman. Selama ini, kami fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi kami juga tidak melupakan masyarakat yang belum memiliki rumah layak huni melalui bantuan stimulus untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” ujar Yapan
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kutai Barat, Kamius Junaidi yang mengatakan, bahwa pemerintah kutai barat sudah menganggarkan miliaran rupiah untuk membangunkan 212 unit rumah layak huni dengan beberapa kategori.
“Penyediaan RLH Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), berupa perbaikan rumah yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat penerima bantuan, terutama Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan anggaran 4,1 miliar untuk membangun 205 unit rumah di 8 kecamatan, Masyarakat akan mendapatkan bantuan material senilai Rp 20 juta.” Kata Kamius Junaidi.
Kemudian Bantuan RTLH warga di daerah rawan bencana mencakup rumah-rumah di bantaran sungai maupun lereng bukit. Rumah-rumah ini mendapat perhatian khusus demi keamanan dan keselamatan warga.
“ Tahun 2024 ini sebanyak 7 unit rumah dibangun total oleh pemerintah, bekerja sama dengan TNI, dengan anggaran lebih dari satu miliar rupiah, setiap rumah mendapat bantuan Rp 150 juta. Selanjutnya rumah yang rusak berat atau masyarakat kurang mampu yang belum memiliki rumah, pemerintah akan melakukan pembangunan total atau rehabilitasi penuh, baik di kawasan kumuh maupun non-kumuh.” Bebernya.
Sementara untuk memastikan penerima manfaat tepat sasaran, pemerintah melakukan survei dan pendataan langsung ke kampung-kampung dengan melibatkan pemerintah desa. “agar tepat sasaran Kami memastikan rumah yang dibantu adalah masyarakat kurang mampu melalui survei di seluruh daerah. Untuk daerah rawan bencana, kami mendatangi titik-titik yang rawan, seperti pinggiran sungai. Untuk bantuan rehabilitasi total, kami berikan untuk rumah yang rusak berat atau warga yang belum punya rumah dengan jumlah penghuni melampaui kapasitas,” tandas Kamius Junaidi.(aliansyah)