Anggota DPRD Kaltim H. Baba Ajak Warga Balikpapan Waspada Ancaman Dunia Maya Lewat Sosialisasi Human Security

Anggota DPRD Kaltim, H. Baba, saat memberikan sambutan dalam Sosialisasi Penguatan Demokrasi Daerah bertema “Human Security” di Kelurahan Prapatan, Balikpapan Kota, Sabtu (26/4/2025). Ia mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman dunia maya di era digital.

Indcyber.com, BALIKPAPAN – Menghadapi era digital yang penuh tantangan, Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), H. Baba, mendorong masyarakat untuk lebih waspada terhadap ancaman non-tradisional melalui kegiatan Sosialisasi Penguatan Demokrasi Daerah ke-4 bertema Human Security, Sabtu (26/4/2025).

Bertempat di RT 08, Kelurahan Prapatan, Balikpapan Kota, sosialisasi ini dihadiri puluhan warga dan menghadirkan narasumber dari Badan Kesbangpol Kaltim, Ruddy Iskandar, serta akademisi hukum dari Universitas Balikpapan, Rivaldi Nugraha. Diskusi dipandu moderator Siti Aminah.

Dalam sambutannya, H. Baba mengingatkan bahwa ancaman di masa kini bukan lagi berbentuk agresi fisik, melainkan datang dari dunia maya. Ia menyoroti beragam konten negatif seperti radikalisme, narkoba, dan hoaks yang dengan mudah masuk ke dalam kehidupan sehari-hari melalui perangkat digital.

“Kita hidup di zaman serba digital. Ancaman sekarang bukan lagi lewat senjata, tapi lewat handphone kita sendiri. Ini yang harus diwaspadai,” tegasnya.

Menurut H. Baba, peran keluarga, khususnya orang tua, menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan sosial. Ia menegaskan, upaya menjaga keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga tanggung jawab semua elemen masyarakat.

“Kalau orang tua lengah, anak-anak mudah terjerumus. Jadi, keamanan hari ini berawal dari lingkungan keluarga,” tambahnya.

Dalam sesi materi, Ruddy Iskandar menjelaskan konsep human security yang sudah dikenal sejak era pasca-Perang Dunia II. Ia menarik garis sejarah ke Piagam Madinah yang menjadi contoh awal penerapan prinsip perlindungan hak semua warga negara, tanpa memandang suku, agama, atau ras.

“Prinsip melindungi semua orang, menghargai keberagaman, itu sudah diajarkan sejak 1.400 tahun lalu,” ujarnya.

Sementara itu, Rivaldi Nugraha mengingatkan bahwa kemajuan teknologi informasi membuka celah ancaman lintas batas, seperti penyebaran berita palsu (hoaks), ujaran kebencian, hingga propaganda radikal yang membidik generasi muda.

“Literasi digital harus diperkuat. Jangan mudah percaya semua yang viral, apalagi ikut menyebarkan sebelum cek fakta,” tandasnya.

Sosialisasi yang berlangsung hampir tiga jam ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Warga banyak menanyakan langkah-langkah praktis untuk melindungi anak-anak dari pengaruh buruk dunia maya.

H. Baba menutup kegiatan dengan ajakan agar masyarakat lebih aktif membangun solidaritas sosial dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan bersama.

“Keamanan hari ini adalah tanggung jawab kolektif. Kalau mau aman, kita sendiri harus jadi pelopor di lingkungan kita masing-masing,” pungkasnya.

Penulis: Irwan | Editor : Awang | ADV

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *