Viktor Yuan, Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda. (Foto: Fathur)
Indcyber.com, Samarinda – DPRD Kabupaten Donggala melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kota Samarinda, Rabu (16/7/2025), guna menggali strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Fokus utama kunjungan adalah mempelajari pola dan metode yang diterapkan Kota Samarinda dalam mengelola sumber-sumber pendapatannya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Viktor Yuan, menjelaskan bahwa rombongan dari Donggala ingin mengetahui bagaimana Kota Samarinda mengoptimalkan PAD dari berbagai sektor, seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pariwisata, dan retribusi parkir.
“Mereka tertarik pada sistem yang kita terapkan. Kota Samarinda menggunakan sistem penertiban berbasis data, yang terintegrasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Badan Pendapatan Daerah. Sistem ini memungkinkan kita melihat langsung alamat dan luas bangunan wajib pajak, sehingga PBB lebih tepat sasaran,” jelas Viktor Yuan.
Selain membahas metode, Viktor juga menyoroti pentingnya mengurangi ketergantungan pada sektor tambang seperti galian C. Menurutnya, meskipun sektor tersebut menjanjikan pemasukan, namun memiliki dampak jangka panjang terhadap lingkungan.
“Kami menyarankan agar Donggala tidak terjebak dalam ketergantungan terhadap galian C. Tambang memang menghasilkan, tapi juga meninggalkan kerusakan lingkungan, seperti lubang-lubang bekas galian yang bisa membahayakan ke depan,” tegasnya.
Viktor menambahkan, PAD Donggala saat ini masih tergolong rendah, hanya ratusan juta rupiah per tahun. Sumber andalan mereka pun sebagian besar berasal dari sektor tambang, yang sayangnya masih banyak dikelola secara manual dan tidak terdata dengan baik.
“Kita sarankan mereka segera membangun sistem pengawasan dan pencatatan yang baik. Jangan sampai pendapatan bocor karena aktivitas tidak tercatat. Mereka juga harus mulai menggali potensi lain di luar tambang,” pungkasnya.
Kunjungan ini diharapkan bisa memberikan perspektif baru bagi Donggala dalam menyusun strategi PAD yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Reporter: Fathur | Editor: Awang | ADV
![]()

