Kampung Ketupat Samarinda, Samarinda Seberang : Wisata Kuliner Tradisional dengan Sejarah Panjang

Menjelang Ramadhan, kampung ketupat samarinda seberang mulai ramai dikunjungi dan bannyak pesanan ketupat. Foto by indra indcyber.com

Indcyber.com, Samarinda Seberang, Kalimantan Timur – Di tepi Sungai Mahakam, tersembunyi sebuah destinasi wisata kuliner yang kaya akan sejarah dan budaya, yaitu Kampung Ketupat Samarinda. Kampung ini telah menjadi pusat produksi ketupat selama lebih dari tiga generasi, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.

Kampung ini awalnya dikenal sebagai pusat industri rumahan ketupat yang berkembang sejak lebih dari 30 tahun lalu. Dahulu, warga setempat mengandalkan perahu dayung untuk mengantarkan ketupat ke pasar-pasar tradisional di Samarinda, karena belum adanya mesin atau kendaraan modern.

Seiring waktu, produksi ketupat semakin meningkat, dan kawasan ini mendapat perhatian dari pemerintah yang kemudian membantu dalam pengembangan infrastruktur, seperti perbaikan jalan dan penyediaan kapal pengangkut.

Menurut Adelina Rahmawati, salah satu pembuat ketupat di kampung ini, usaha keluarganya sudah berlangsung turun-temurun.

“Dulu, nenek saya yang pertama kali mulai berjualan ketupat. Sekarang, usaha ini diteruskan oleh anak-cucunya,” ujarnya pada saat diwawancarai beberapa awak media, Senin, (17/02/2025)

Selain menjadi pusat produksi, Kampung Ketupat kini menjadi destinasi wisata kuliner yang menarik. Pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan ketupat, mulai dari pemilihan daun, anyaman, hingga perebusan ketupat dalam jumlah besar. Bukan hanya itu, berbagai makanan khas berbahan dasar ketupat juga tersedia, seperti ketupat sayur, ketupat kuning, hingga ketupat yang dikombinasikan dengan ikan khas Sungai Mahakam.

Salah satu daya tarik utama adalah ketupat yang dibuat dengan daun pilihan, seperti daun nipah, yang memberikan aroma yang khas.

Harganya pun bervariasi, mulai dari 350 rupiah per biji untuk ukuran yang kecil hingga harga 800 rupiah per biji untuk ukuran yang besar, untuk pembelian dalam jumlah besar. Saat musim lebaran, produksi bisa meningkat drastis hingga ribuan ketupat dalam seharinya.

Pemerintah setempat telah memberikan berbagai bantuan, seperti perbaikan infrastruktur dan penyediaan kapal untuk distribusi.

Namun, warga berharap ada lebih banyak dukungan, terutama dalam hal modal usaha dan pemasaran agar Kampung Ketupat bisa semakin berkembang.

“Harapan kami adalah adanya bantuan modal dari pemerintah, agar usaha ini bisa terus berlanjut dan generasi berikutnya tetap meneruskan tradisi ini,” tambah Adelina.

Bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman unik dan mencicipi kuliner khas, Kampung Ketupat Samarinda tepatnya didareah Samarinda Seberang adalah destinasi yang wajib dikunjungi.

Selain menikmati kelezatan ketupat tradisional, pengunjung juga bisa menyaksikan secara langsung kehidupan masyarakat yang masih mempertahankan budaya dan kearifan lokal dalam pembuatan ketupat.

Reporter: Indra | Editor: Fathur

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *