www.indcyber,com, Samarinda – Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyampaikan bahwa Gratispol merupakan bentuk konkret dari komitmen Pemprov untuk menciptakan generasi unggul, sehat, dan berdaya saing. Ia menyebutkan bahwa program ini meliputi pembebasan biaya pendidikan, pelayanan kesehatan gratis, dan bantuan ibadah haji serta umrah bagi masyarakat tak mampu.
Di tengah harapan akan pemerataan pendidikan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meluncurkan program unggulan bernama Gratispol, yang membuka jalan bagi seluruh warganya untuk mengenyam pendidikan tinggi secara gratis.
“Alhamdulillah telah diluncurkan Gratispol. Ini program besar Pemprov Kaltim dan sejalan dengan cita-cita nasional,” ujar Seno Aji.
Gratispol memfokuskan salah satu aspeknya pada pendidikan gratis bagi seluruh pelajar SMA, SMK, hingga mahasiswa di universitas negeri maupun swasta se-Kalimantan Timur. Pemprov telah bekerja sama dengan 53 perguruan tinggi untuk mendukung implementasi kebijakan ini.
Anggaran yang disiapkan pemerintah mencapai 750 miliar telah dialokasikan melalui APBD 2025, dan akan meningkat drastis menjadi Rp 2,1 triliun pada tahun berikutnya. Dana ini mencakup pembiayaan pendidikan dari jenjang SMA/SMK hingga S3.
“Yang kuliah di universitas negeri maupun swasta di Kalimantan Timur tidak perlu bayar lagi untuk semester satu. Semester dua sampai delapan akan dibiayai melalui anggaran perubahan tahun ini dan akan berlanjut dalam anggaran murni 2026,” tegas Seno.
Gratispol ditargetkan dapat menggandakan angka partisipasi pendidikan tinggi di Kaltim dari 12 persen menjadi 25–30 persen dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun ke depan. Pemprov optimis, melalui program ini, rata-rata lama sekolah warga Kaltim dapat meningkat dari 12 tahun menjadi minimal 16 tahun.
Program Gratispol bukan sekadar janji, melainkan manifestasi nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam membangun peradaban unggul berbasis pendidikan yang setara dan berkelanjutan.
Reporter : Indra | Editor: Fathur
![]()

