Diskusi Optimalisasi Pariwisata Kreatif di Kaltim: Dorong Keberlanjutan dan Sinergi Multisektor

Diskusi Optimalisasi Pariwisata Kreatif Bersama Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Pelaku Usaha, Influencer Serta Media. Foto : INDRA INDCYBER.COM

Samarinda, INDCYBER.COM – Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur menggelar diskusi terbuka bertajuk Optimalisasi Pariwisata Kreatif di Vlorry Cafe, Jalan Anggur, Samarinda Ulu, pada Jumat (13/12/2024). Diskusi ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah, influencer, media cetak, daring, televisi, dan pelaku usaha.

Acara tersebut bertujuan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam merumuskan strategi pembangunan pariwisata kreatif yang berkelanjutan, sejalan dengan perkembangan ekonomi kreatif di Kalimantan Timur.

Kolaborasi untuk Infrastruktur dan Promosi

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi pariwisata.

“Pariwisata tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, media, asosiasi, hingga perusahaan swasta. Infrastruktur dan paket wisata yang belum terintegrasi menjadi tantangan utama yang perlu segera diatasi,” ujar Ririn.

Sebagai bagian dari solusi, pemerintah provinsi akan menggandeng Dinas Pekerjaan Umum (PU), Lingkungan Hidup (LH), dan pihak swasta untuk memperbaiki infrastruktur, meningkatkan aksesibilitas destinasi, serta menciptakan paket wisata terpadu.

Pariwisata Berbasis Keberlanjutan

Dalam diskusi, konsep pariwisata berkelanjutan menjadi salah satu fokus utama. Pemerintah menekankan pentingnya pelestarian lingkungan di kawasan wisata, termasuk penanganan masalah sampah di pantai dan laut.

“Sampah menjadi kebiasaan buruk yang harus kita atasi bersama. Edukasi kepada masyarakat dan pelaku wisata sangat penting agar ekosistem tetap terjaga,” kata Ririn.

Pemerintah juga berencana mengembangkan destinasi wisata berbasis konservasi dengan melibatkan masyarakat lokal. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan harmoni antara pelestarian lingkungan dan aktivitas wisata, sehingga memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem.

Penguatan Identitas Budaya Lokal

Selain lingkungan, promosi budaya lokal juga menjadi prioritas. Menurut Ririn, keunikan budaya Kaltim seperti kuliner khas nasi kuning dan mandai memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan domestik maupun internasional.

“Kita harus melibatkan tokoh budaya untuk memastikan keaslian produk lokal ini. Ke depan, mungkin kita bisa mendaftarkan ciri khas budaya ini ke UNESCO,” ujar Ririn optimistis.

Rangkaian kegiatan kreatif seperti lomba seni dan budaya juga akan digelar untuk memperkuat daya tarik pariwisata berbasis budaya.

Dukungan Keamanan dan Pelatihan Pelaku Wisatanya 

Keselamatan wisatawan turut menjadi perhatian. Pemerintah berencana memperkuat koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi risiko di destinasi wisata. Selain itu, pelaku wisata akan dibekali pelatihan tentang keberlanjutan dan pengelolaan destinasi.

Langkah Awal untuk Pariwisata Berdaya Saing

Diskusi ini juga menjadi ajang strategis untuk menyelaraskan program pariwisata dengan visi gubernur terpilih. Endro S. Efendi, seorang asesor BSNP dan alumni Lemhannas, turut menyampaikan gagasannya tentang pentingnya inovasi dalam pengembangan destinasi wisata unggulan.

“Kita perlu meningkatkan daya saing pariwisata Kaltim melalui strategi berbasis teknologi, promosi digital, dan kolaborasi yang berkelanjutan,” ujarnya.

Melalui diskusi ini, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem pariwisata yang kreatif, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan visi yang jelas dan kolaborasi erat, pariwisata Kalimantan Timur siap menjawab tantangan global dan menjadi destinasi unggulan di Indonesia.#

Reporter: Indra | Editor: Fathur

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *