Indcyber.com, Kutai Kartanegara – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Didik Agung Eko Wahono, memperkenalkan konsep Human Security atau Keamanan Manusia kepada masyarakat Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, dalam agenda Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) yang digelar pada Minggu, 27 April 2025.
Kegiatan yang merupakan pelaksanaan PDD keempat ini mengangkat tema Human Security sebagai pendekatan alternatif dalam membangun kesadaran demokrasi dan keamanan berbasis masyarakat. Puluhan warga tampak antusias mengikuti kegiatan yang juga menghadirkan dua narasumber, Muhammad Nasir dan Sutardi.
Didik menjelaskan bahwa Human Security menitikberatkan pada perlindungan individu dari berbagai bentuk ancaman, tidak hanya dalam konteks militer atau stabilitas negara, melainkan juga dari sisi kesejahteraan sehari-hari. Ia menguraikan tujuh pilar utama dalam konsep ini: ketahanan ekonomi, ketersediaan pangan, kesehatan, kelestarian lingkungan, perlindungan pribadi, keamanan komunitas, dan stabilitas politik.
“Gangguan terhadap salah satu atau beberapa dari tujuh aspek ini bisa berkembang menjadi ancaman serius terhadap negara, jika terjadi secara masif dan terus-menerus. Tapi jika diantisipasi sejak dini, potensi ancaman tersebut dapat dicegah dan dikendalikan,” jelas Didik.
Sementara itu, Muhammad Nasir menambahkan bahwa konsep Human Security pertama kali diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1994 sebagai respons terhadap perubahan jenis ancaman global. “Kini ancaman terbesar bukan lagi perang antarnegara, tetapi datang dari dalam negara sendiri, seperti kemiskinan, krisis pangan, dan ketimpangan sosial,” ujarnya.
Sutardi menyoroti hubungan erat antara Human Security dan pembangunan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa negara harus menjamin terpenuhinya aspek-aspek dasar seperti ekonomi, kesehatan, dan lingkungan sebagai fondasi utama menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.
Didik menutup kegiatan dengan menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap konsep keamanan yang lebih inklusif dan berorientasi pada manusia. “Kita hidup dalam dunia yang terus berubah. Dengan memahami Human Security, masyarakat akan lebih siap menghadapi dinamika global maupun lokal yang kompleks,” pungkasnya.
Reporter: Fathur | Editor : Awang | ADV